Tanamanganggang itu dapat menutupi seluruh permukaan air, sehingga mengurangi kadar sinar matahari yang masuk ke dalam perairan. Akibatnya, proses fotosintesis terganggu dan kadar oksigen yang terlarut dalam air menurun sehingga merugikan makhluk hidup lain yang berada di dalamnya. Dampak Pencemaran Air Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm.
arishanti06 arishanti06 IPS Sekolah Menengah Pertama terjawab Berikut ini cara untuk mengidentifikasi pencemaran air, kecuali... a. menguji kandungan oksigen b. mengukur populasi bakteri c. menguji kandungan bahan organik d. menguji kecepatan aliran Iklan Iklan AliffahAnanditaK AliffahAnanditaK kecepatan alirankrna ga perlu di diuji kecepatannyaklo gk salah yaa Iklan Iklan hendragosana hendragosana D. menguji kecepatan aliran Iklan Iklan Pertanyaan baru di IPS Sebut kan 5 macan irama yang kamu ketahui Tuliskan peninggalan peninggalan megalithik! soal ujian IPS kelas 8 semester 2 ​ Tuliskan tahap-tahap penambangan!Tugas Ips​ Rumah tangga konsumen mendapatkan laba dari Sebelumnya Berikutnya PengertianBlooming Alga. Blooming alga merupakan istilah lain dari ledakan alga. Ledakan alga sendiri merupakan suatu kejadian atau kondisi dimana suatu perairan baik kolam, danau, maupun rawa mengalami ledakan populasi plankton yang cukup besar. Kolam dengan warna yang sangat hijau disebabkan adanya ledakan populasi alga hijau akibat Oleh Titien Suprihatien, Guru SMPN 11 Batanghari, Jambi KOMPAS. com - Pencemaran lingkungan adalah segala sesuatu yang mengganggu keseimbangan ekosistem baik berupa bahan-bahan fisika maupun bahan kimia. Menurut UU RI Nomor 23 Tahun 1997, pencemaran lingkungan adalah masuknya dan dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia. Sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran lingkungan terjadi akibat akumulasi aktivitas populasi manusia atau akibat faktor lingkungan disebut dengan polutan. Polutan adalah zat berupa bahan kimia, suara, debu, panas dan radiasi yang masuk ke dalam lingkungan, serta mencemari lingkungan sehingga mengganggu kelangsungan hidup mahkluk hidup. Baca juga Pencemaran Lingkungan Macam, Penyebabnya, dan Dampaknya Kriteria polutan Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan jika Berada pada waktu yang tidak tepat Berada pada tempat yang tidak tepat Keberadaannya melebihi batas kadar normal atau diambang batas Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, energi, zat atau komponen lainnya ke dalam air sehingga kualitas air menurun. Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk kehidupan. Seperti manusia yang membutuhkan air untuk makan minum, mandi, mencuci juga memasak. Manusia membutuhkan air yang bersih bukan air yang tercemar. Air yang tercemar merupakan air yang sudah berubah warna, berubah bau ataupun berubah rasanya. Indikasiutama penggunaan nebuliser adalah untuk membawa: Komposisi, fungsi, kegunaan,ulasan, efek samping, indikasi, aturan pakai,. Prinsip alat nebulizer adalah mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol sehingga. Nebulizer mampu melapangkan saluran nafas penderita asma dan ppok yang tadinya menyempit. Indikasi penggunaan nebulizer Oleh Ani Rachman, Guru SDN Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Air yang tercemar mengalami perubahan secara fisik, biologis, maupun kimiawi. Secara fisik air tercemar dapat dilihat dari adanya perubahan warna, bau, atau rasanya. Secara biologis, air yang tercemar mengandung organisme yang dapat membahayakan kesehatan. Sedangkan secara kimiawi, komposisi air kotor atau tercemar dapat ditentukan melalui berbagai macam analisis. Analisis tersebut dimasukkan untuk menentukan kandungan zat padat, oksigen terlarut, BO, COD, dan pH. Baca juga Pengaruh Globalisasi terhadap Pencemaran Lingkungan Berikut penjelasannya Kandungan zat padat Air mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemaran juga menentukan tingkat pencemaran. Oksigen terlarut Dissolved Oxygen atau DO Air bersih mengandung oksigen terlarut dengan kadar sekitar 10 ppm pada suhu kamar. Oksigen terlarut diperlukan oleh makhluk hidup dalam air. Oksigen terlarut juga digunakan bakteri aerob untuk menguraikan sampah organik yang terdapat di dalam air. Oleh karena itu, jika air mengandung banyak bahan organik, maka bakteri aerob di dalamnya akan berkembang. Akibatnya, kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat sehingga organisme di dalam air akan mati. Selanjutnya, proses penguraian akan diambil oleh bakteri anaerob. Bakteri anaerob mereduksi karbon, nitrogen, dan bahan belerang dari bahan organik menjadi CH4, NH3, dan H2S.
Bagaimanakahperkembangan wilayah perairan laut Indonesia sehingga bisa mencapai sedemikian luas. 1 hours ago. Komentar: 0. Dibaca: 31. Share. Like. Cara Belajar Apa
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free MAKALAH PENCEMARAN PERAIRAN DAN TANAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup Dosen pengampu Drs. Wachju Subchan, Rully Putri Nirmala Puji, Disusun oleh kelompok 4 Vika Dwi Lestari 210210302049 Hapsari Tri Rafaela Fairuzahya 210210302054 Mochamad Tegar Ramadhani 210210302077 Agung Dwi Prayoga 210210302085 Cindy Kurnia Fatihah 210210302092 Kelas B PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2 2021 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 Latar Belakang 3 Rumusan Masalah 3 Tujuan dan Manfaat 3 BAB II PEMBAHASAN 5 Pencemaran Air dan Macam-macam Pencemaran Air 5 Ukuran Umum Pencemaran Air 6 Pencemaran Tanah dan Jenis-jenis Pencemarannya 10 Dampak Pencemaran Tanah 17 Usaha Penanggulangan Pencemaran Tanah 18 BAB III PENUTUP 19 Kesimpulan 19 DAFTAR PUSTAKA 20 3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penecamaran merupakan suatu masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, biasanya pencemaran ada beberapa jenis seperti contohnya pencemaran tanah dan air. Tanah adalah bagian penting untuk menunjang kehidupan makhluk hidup, maka dari itu kita harus menjaga dan melestariakannya, jika tanah tidak dijaga maka akan menimbulkan kerusakan atau pencemaran tanah. Pencemaran tanah adalah masuknya bahan kimia di dalam tanah yang dapat merubah unsur tanah yang alami. Pencemaran tanah ini terjadi karena ulah manusia contohnya membuang sampah ditanah,penggunaan pestisida yang berlebihan dan lainsebagainnya. Selain pencemaran tanah juga bisa terjadi pencemaran di air. Pencemaran air merupakan suatu keadaan dimana masuknya zat,energi atau komponen lain kedalam air yang disebabkan oleh aktifitas manusia. Maka dengan adanya latar belakang di atas kami akan menjelaskan lebih detai tentang perncemaran air dan tanah yang terjadi akibat ulah manusia sebagai berikut. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud pencemaran air dan bahan-bahan pencemaran air ? 2. Bagaimana ukuran umum pencemaran air? 3. Apa yang dimaksud pencemaran tanah dan jenis-jenis pencemarannya? 4. Apa dampak pencemaran tanah ? 5. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran tanah ? Tujuan dan Manfaat Tujuan 1. Menjelaskan pencemaran air dan bahan-bahan pencemarannya. 2. Mengetahui ukuran umum pencemaran air. 4 3. Menjelaskan pencemaran tanah dan jenis-jenis pencemarannya. 4. Mengetahui dampak pencemaran tanah. 5. Menjelaskan cara penanggulangan pencemaran tanah. Manfaat 1. Menambah wawasan tentang pencemaran air dan bahan-bahan pencemarannya. 2. Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi. 3. Menambah wawasan tentang ukuran umum pencemaran air. 4. Menambah pengetahuan tentang pencemaran tanah, jenis-jenisnya dan dampaknya. 5. Menambah ilmu tentang cara penanggulangan pencemaran tanah. 5 BAB II PEMBAHASAN Pencemaran Air dan Macam-macam Pencemaran Air. a. Pencemaran air Pencemaran air merupakan kondisi dimana terkontaminasinya air oleh polutanzat pencemarsehingga air tersebut juga memiliki berbagai jenis lain,Padat,cair dan tersebut juga menyebabkan perubahan-perubahan pada air. b. Macam- macam bahan pencemar air Bahan pencemar atau polutan adalah sesuatu yang mencampuri medium murni Prawiro,1985. Bentuk bahan pencemar dapat berupa bahan pencemar buatan seperti diterjen, pestisida, sampah plastik dan sebagainya. Bahan-bahan pencemaran dapat digolongkan kedalam 1. Bersifat kualitatif, terdiri unsur-unsur pencemaran yang terjadi akibat berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintetis. 2. Bersifat kuantitatif, terdiri dari unsur-unsur secara alamiah telah terdapat di alam tetapi jumlahnya bertambah banyak sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Macam-macam bahan pencemaran dapat berupa a Sampah domestik, yang secara kuantitas dan kualitas terus bertambah didorong oleh perilaku konsumtif yang berlebihan pembuangan sampah yang tidak diimbangi oleh sistem penampungan pengangkutan. b Sampah industri anorganik, seperti larutan asam, alkali, sianida sampai menyangkut berbagai logam berat industri organik dari aseton, kresol dan lain-lain juga berpengaruh terhadap mekanisme 6 dan ekosistem biologi tanah c Sampah radioaktif, jenis limbah yang mengandung atau yang terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi yang melibihi. Dampak radiasi nya sangat merugikan bagi kehidupan. d Sisa deterjen, membawa dampak dan kerugian melalui mekanisme siklus hidrologis nya karena bahan ini sulit dipecahkan secara alamiah dalam perjalanan siklus tersebut. e Minyak, dalam keadaan normal bahan polutan ini memiliki berat jenis yang lebih ringan daripada air. Sehingga akan mengapung di permukaan air yang menyebabkan gangguan terhadap difusi oksigen ke dalam air sehingga mengancam kehidupan organisme akuatik. f Batubara, debu batubara dapat mencemari lingkungan akuatik dalam bentuk partikel partikel tersuspensi yang masuk dan berada di dalam air bahan pencemar ini dapat menutupi permukaan vegetasi telur-telur ikan dan mengganggu pertumbuhan dan proses-proses lain. g Tir, merupakan material kompleks yang mengandung hidrokarbon sederhana, atau Kompleks seperti fenol dan lainnya. Karena mengandung fenol dan substansi beracun yang lain menjadikan Tir sangat beracun terhadap berbagai bentuk-bentuk kehidupan akuatik. h Buangan air gelontor, membawa dampak termis atau peningkatan suhu terhadap system kehidupan air. Ukuran Umum Pencemaran Air Ada beberapa ukuran umum yg dapat digunakan untuk menentukan pencemaran air,antara lain sebagai berikut 1. Turbiditas Kekeruhan 7 Menurut Goldman dan harne,cahay matahari sangat berpengaruh didalam lingkungan dalam air termasuk juga ekosistem yang ada kekeruhan air juga sangat berpengaruh terhadap cahaya matahari yang akan menembus hingga dasar faktor yang mempengaruhi tingkat kekeruhan perairan antara lain benda-benda halus yang tersuspensi, contohnya seperti lumpur, jasad-jasad renik dan warna air Susono,1990,Asmawi 1986. Jika tingkat kekeruhan airtinggi,ada beberapa jenis ikan yang tidak dapat bertahan karena banyak partikel-partikel yang bisamengganggu pernafasan juga yang mampu hidup didalam perairan ysng Asmawi,kekeruhan yang masih baik untuk hidup ikan berkisar lebih dari45cm,yang artinya kita dapat melihat kedalaman air sejauh 45cm atau lebih. 2. Temperatur Suhu Temperatur ataupun suhu ini merupakan faktor dan pengaruh penting untuk kehidupan hewan-hewan didalam tropis suhu air yang normal berkisar 25-30C Susanto,1990.Kelarutan oksigen didalam air juga dipengaruhi oleh temperatur,semakin tinggi temperatur perairan,maka semakin rendah kadar oksigennya. Begitu juga sebaliknya,jika temperatur perairan rendah,maka kadar oksigen temperatur dapat meningkatkan populasi mikroorganisme tertentu,seperti mikroorganisme suhu atau temperatur di perairan biasanya disebabkan oleh limbah yang berasal dari pabrik pabrik industri. 3. Derajat Keasaman pH Derajat keasaman adalah sebuah istilah untuk menyatakan keadaan asam atau baca suatu larutan/cairan yang memiliki rentangan pH antara pH=7 artinta larutan tersebut netral,sedangkan jika dibawah 7 dinyatakan asam dan diatas 7 diatas 7 dinyatakan 8 yang cocok untuk semua jenis ikan adalah sekitar 6,7-8,6 Susanto,1990. 4. Total Solid Total solid atau jumlah total beban padat merupakan suatu ukuran untuk menyatakan jumlah bahan padat yang tertinggal sebagai residu dari hasil penguapan dan penyaringan pada suku RI menyatakan syarat total solid adalah 1500 mg/l,ada efek bahaya yang timbul jika total solid lurang dari batas tersebut. 5. DO Dissolved Oxygen DO Dissolved Oxygen atau kadar oksigen adalah jumlah sisa oksigen yang terlarut didalam air sebagai suatu cadangan yang bisa di gunakan oleh organisme akuatik untuk bernafas Ryadi,1984. Oksigen yang berkisar 5-6 ppm didalam air adalad oksigen yang paling ideal untuk pertumbuhan dan perkembanganbiakan tubuh,aktivitas ikan dan temperatur lingkungan merupakan 3 faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen didalam air Moyle dan Cech 1982. 6. BOD Biological Oxygen Demand BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri aerobik untuk menetralkan bahan-bahan sampah organik melalui proses oksidasi biologi secara dekomposisi aerobik .BOD biasanya fihitung dalam bentuk kebutuhan okesigen selama 5 hari pada temperatur BOD tinggi berarti banayk limbah yang mencemari perairan,begitu juga sebaliknya bila BOD rendah berarti sedikit pencemaran yang terjadi. BOD dan DO memiliki hubungan BOD pada suatu perairan dinyatakan tinggi maka kandungan DO sediki karena banyak sampah yang mencemari perairan,sebaliknya jika BOD rendah,DO pun pencemaran limbah di bedakan menjadi 9 tiga, yang pertama dinyatakan ringan apabila BOD berkisar kurang dari 200mg/l,dinyatakan sedang apabila 200-350mg/l,dan dinyatakan berat apabila mencapai 351-500mg/l Soeriatmadja,1984. 7. Ukuran Fosfat Total Fosfat adalah substansi yang dibutuhkan oleh makhluk organik pada organisme yang mati akan diuraikan oleh dekomposer menjadi fosfat anorganik yang kemudian di serap oleh tumbuhan untuk menyusunenergi potensial tumbuhan tertentu fosfat diperairan akan memberikan kondisi yang baik bagi kelangsungan hidup di ekosistem tersebut,tetapi limbah industri,sisa pencucian detergen, dan pemakaian pupuk yang terlalu banyak menyebabkan meningkatnya jumlah fosfat yang banyak tak terpakai,padahal Depkes RI sudah menyatakan batas syarat buangan limbah industri dalam fosfat yaitu 2,0mg/l. 8. Nitrat Nitrat merupakan senyawa nitrogen yang terdapat didalam umumnya,di perairan kandungan nitrat ini sedikit,sedangkan didaratan jumlah nitrat ini lebih adalah dekomposisi pembusukan bahan organik yang ada didasar perairan. Kandungan amonia pada tiap bagian air yang relatif tenang seperti didanau menunjukkan peningkatan dengan kedalamannya,artinya semakin dalam kandungan amonia semakin rata-rata amonia dan amonium hanya 0,1 dan jika mencapai 2,5 ppm akan menimbulkan efek kematian pada organisme yang lebih dari 0,1 ppm biasanya dianggap sebagai petunjuk adanya pencemaran bahan organik. 9. Indek Koliform Adanya organisme patogen merupakan indikasi bahwa adanya sebuah pencemaran didalam perairan satu organisme patogen adalah bakteri koli yang biasa hidup di pencernaan manusia atau 10 hewan yang berdarah panas karena mudah ditemukan dengan cara sederhana dan tidak berbahaya. Pencemaran Tanah dan Jenis-jenis Pencemarannya a. Tanah dan pencemaran tanah Tanah adalah salah satu media tanam dan suatu system yang sifatnya dinamis, karena setiap saat mengalami berbagai perubahan interaksi dengan komponen komponennya. Tanah sendiri tersusun dari berbagai bahan padat yaitu air atau mineral, makhluk yang hidup dalam tanah, dan juga pori pori udara. Tanah juga memiliki tekstur berupa pasir, debu, dan juga tanah liat. Tanah juga memiliki fungsi, dimana fungsi tanah sendiri dapat dilihat secara fisik, kimiawi, dan juga biologi, dengan penjelasan sebagai berikut a Secara fisik, tanah memiliki fungsi sebagai tempat tumbuhnya makhluk tumbuhan di bumi dan menyuplai tumbuhan dengan air dan juga udara lewat penyerapan yang dilakukan oleh akar. b Secara kimiawi, tanah memiliki fungsi sebagai penyuplai zat hara. c Secara biologi, tanah memiliki fungsi sebagai tempat tinggal organisme, seperti cacing yang ikut membantu dalam penyediaan zat hara dan memacu pertumbuhan pada tumbuhan. Lapisan – lapisan tanah atau Horizon 1. Horizon O, yaitu lapisan tanah paling atas yang memiliki kandungan organik. 2. Horizon A, yaitu lapisan tanah yang memiliki kandungan humus dan juga mineral. 3. Horizon E, yaitu lapisan tanah eluvial yang berwarna terang. 4. Horizon B, yaitu lapisan tanah yang isinya adalah tanah mineral dan terdapat kadungan lempung. 11 5. Horizon C, yaitu lapisan tanah yang terdiri atas campuran meniral dan pelapukan batuan. 6. Horizon R, yaitu lapisan paling bawah dimana batuanya masih utuh dan belum mengalami pelapukan. Jenis Jenis Tanah Beberapa jenis tanah ada di muka bumi,para ahli tanah membagi menjadi beberapa jenis tanah berdasarkan klasifikasi tanah menurut Rahmat Susanto 2005 yaitu 1. Tanah Aluvial Merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya terbawa akibat aliran ini biasanya ditemukan di daerah hilir krena dibawa dari tanah aluvial biasanya berwarna coklat hingga kelabu. Karakteristik tanah ini sangat cocok digunakan untuk pertanian baik pertanian padi ataupun pertanian palawija seperti jagung,tembakau dan jenis tanaman lainnya karena tekstur tanah yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu lama-lama atau kerja keras untuk mencangkul. Persebaran tanah ini banyak tersebar di Indonesia di daerah Sumatera,Kalimantan,Sulawesi,Jawa dan Papua 2. Tanah Andosol Merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana proses terbentuknya akibat adanya proses vulkanisme pada gunung berapi tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman. Karakteristik tanah ini berwarna cokelat ini banyak mengandung unsur mineral,unsur hara,air sehingga sangat baik bagi tanah ini biasanya banyak tersebar di daerah sekitar gunung berapi. Persebaran di Indonesia sendiri tersebar di 12 daerah yang berada di cincin api atau deretan pengunugan berapi di wilayah Jawa,Bali,Sumatera dan Nusa Tenggara. 3. Tanah Entisol Tanah entisol bisa disebut juga saudara tanah andosol karena hampir sama yaitu pelapukan dari material yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi debu,pasir dan lahar. Karakteristik tanah ini sangat subur dan tergolong tanah yang masih banyak ditemukan di area sekitar gunung berapi berupa permukaan tanah tipis dan belum memiliki lapisan tanah dan gundukan pasir seperti di daerah Pantai Parangtritis Yogyakarta. 4. Tanah Grumosol Tanah ini berasal dari pelapukan batuan kapur dan tuffa organicnya rendah akibat dari batuan dapat disimpulkan tanah ini tidak subur. Karakteristik tanah ini sangat kering dan mudah pecah terutama saat kemarau dan memiliki warna ini berada di permukaan tidak lebih dari 300 meter dari permukaan di Indonesia berada di Jawa Tengah Demak, Jepara, Pati, Rembang, Jawa Timur Ngawi, Madiun dan Nusa Tenggara Timur NTT .karena tekstur yang kering maka cocok ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati. 5. Tanah Humus Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan yang mengandung banyak unsur hara dan mineral yang menyebabkan sangat subur. Karakteristik tanah humus sangat baik untuk bercocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik bagi ini memiliki warna agak kehitam-hitaman akibat banyaknya unsur hara dan mineral dari pelapukan tumbuhan. Persebaran di Indonesi 13 meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah di Sulawesi. 6. Tanah Inseptisol Inseptisol terbentuk dari batuan sendimen atau metamorf memiliki warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran agak ini dapat menopang pembentukan hutan yang asri. Karakteristik tanah ini memiliki warna hitam atau kelabu sampai coklat lempung berliat dan lempung ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit dan perkebunan lainnya yaitu perkebunan karet. Pesebarannya di Indonesia berada di daerah seperti Sumatera, Kalimantan dan Papua. 7. Tanah Laterit Tanah ini memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan Indonesia biasanya tanah ini familiar di daerah desa atau perkampungan. Karakteristik tanah laterit memiliki sifat tekstur yang padat dan ini tidak cocok ditanami oleh tumbuhan apapun karena kandugan yang ada didalamnya. Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa barat dan Jawa timur. 8. Tanah Latosol Tanah latosol terbentuk dari pelapukan batuan sendimen dan atau ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, tekstur yang tanah ini berada di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi dan kelembapan yang tinggi serta pada ketinggian yang berkisar 300-1000 meter di atas permukaan latosol tidak terlalu subur akibat mengandung zat besi dan alumunium. Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, Lampung, Kalimantan timur dan barat, Bali dan Papua. 14 9. Tanah Litosol Merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan tanah yang masih dari adanya perubahan iklim,Topografi, dan vulkanisme. Karakteristik yaitu unutuk mengembangkan tanah ini maka harus dengan cara menanam pohon untuk mendapatkan mineral dan unsur hara yang tanah ini bermacam-macam ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir. Persebarannya biasanya terdapat di daerah yang memiliki tingkat kecuraman tinggi contohnya; Bukit Tinggi, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi. Pencemaran tanah adalah perubahan struktur tanah karena adanya bahan kimia atau zat beracun yang masuk kedalam horizon tanah Harjdjowigeno, 2003. Dimana akibat dari perbuatan manusia dengan menggunakan zat zat yang mengandung bahan kimia atau beracun untuk menunjang kehidupan malah berujung dengan kerusakan tanah. Disaat zat kimia atau zat beracun sudah mencemari permukaan tanah, lambat laun ia akan menguap dan mengalir karena air hujan hingga meresap ke dalam tanah. Pencemaran ini juga hampir sama penyebabnya denganpencemaran air dan juga pencemaran udara. b. Jenis Pencemaran Tanah Jenis pencemaran air berdasarkan pernyataan dari Suprihanto Notoatmojo 2005, diantaranya yaitu 1. Pencemaran Organik Pencemaran organik disebabkan oleh zat kimia buatan manusia yang mungkin tidak bisa atau bahkan sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Bahan pencemar yang asalnya dari industri ataupun dari pertanian atau biasa disebut dengan pestisida 15 merpakan hal yang melahirkan masalah untuk lingkungan dan juga manusia. Masalah ini akan muncul jika banyak bahan organik yang digunakan secara berlebih tanpa menggunakan porsi atau dosis yang telah ditentukan sehingga mengakibatkan tanah menjadi resisten terhadap bahan pencemar. Terdapat beberapa pencemar berbahan kimia atau pestisida yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, yaitu a Aldrin, digunakan untuk membunuh hama dan serangga seperti belalang dan cacing. b Chlordane, digunakan untuk mengendalikan rayap dan serangga yang digunakan dalam lingkup yang luas. c DDT atau kepanjangan dari Dichloro Diphenyl Trichlorothane, digunakan untuk mengendalikan serangga yang umumnya digunakan pada saat iklim panas. Senyawa ini juga digunakan untuk mencegah penyakit malaria. d Dieldrin, digunakan untuk mengendalikan hama dan serangga, namun sering digunakan juga untuk mencegah penyakit untuk pertanian. e Endrin, digunakan untuk membasmi hama tikus dan juga hewan pengerat lainya pada tanaman kapas dan butir padi. f Heptachlor, digunakan untuk membasmi serangga tanah, serangga kapas, hama tanaman, dan juga nyamuk malaria. g Mirex, digunakan untuk membunuh serangga semut, rayap dan juga bisa digunakan untuk memadamkan api. h Toxphene Campechlor, digunakan sebagai pelindung kapas, buah, sayuran dari serangga, hama, kutu, dan tungau. 16 2. Pencemaran Anorganik Ada tiga golongan pencemar anorganik, yaitu 1 Garam-garam yang mengandung ion ion tanah seperti Ca 2+, Na +, K+, Cl, SO 42-, HCO 3, CO 32-. Jika ion ion tersebut mengalami konsentrasi berlebih maka akan mengganggu ekosistem. 2 Senyawa nitral dan fosfat mengandung nitrogen dan fosfor. Senyawa ini dapat menimbulkan eutrofikasi atau pencemaran karena adanya nutrient yang berlebih. 3 Logam berat yang mengandung timbal, merkuri dan cadmium yang dapat memunculkan racun dan dapat mengganggu pencernaan tulang termasuk kerusakan tulang. 3. Pencemaran Radioaktif Pencemaran radioaktif muncul dari sinar raidoaktif yang terdiri dari partikel sinar alfa α, partikel sinar beta β, partikel sinar gamma y. Pencemaran ini banyak berasal dari PLTN, rumah sakit, atau bahkan laboratorium yang menggunakan material radioaktif. Dimana paparan dari material radiaktif bisa menyebabkan kematian karena kerusakan pada sel. 4. Pencemaran Mikrobiologis Mikroorganisme yang ada didalam tanah yaitu virus, jamur, dan juga materi. Namun mikrobiologis yang paling penting dalam tanah yaitu bakteri dan juga jamur. Penyebab pencemaran ini yaitu karena air buangan domestic ataupun pembungan limbah tidak sempurna. 17 Dampak Pencemaran Tanah Ada berbagai bentuk dampak dari pencemaran tanah, yaitu sebagai berikut 1. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan. Sebenarnya danpak pencemaran tanah dapat dilihat tergantung jenis dan banyaknya polutan yang masuk ketubuh manusia. Terdapat resiko polutan dan penyakit yang akan ditimbulkan karena adanya pencemaran tanah, seperti a Zat timbale, dapat mengakibatkan resiko munculnya penyakit ginjal bahkan kerusakan otak. b Benzene, akan memunculkan penyakit seperti leukimia dan kanker darah jika terlalu banhyak mengalami paparan benzene. c Klorin, dapat mengakibatkan gangguan kinerja pada hati dan ginjal bahkan saraf pusat didalam otak. 2. Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem. Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem terjadi karena terdapat perubahan kandungan yang ada didalam tanah, hal ini mengakibatkan terputusnya rantai makanan. Contonya dari zat DDT yang telah mencemari tanah yang diatasnya sendiri terdapat tanaman yang menjadi makanan dari burung, sehingga saat burung tewrsebut memiliki telur, maka telur tersebut akan mudah pecah atau rentan pecah. Selain itu, adanya pencemaran ini juga berakibat terhadap tumbuhan, karena tumbuhan akan sulit tumbuh karena hilangnya kesuburan pada tanah tersebut. 3. Dampak pencemaran tanah terhadap pertanian. Pencemaran tanah dalam pertanian dapat mengakibatkan penurunan hasil pertanian, dan juga tanah akan rentan mengalami erosi karena tidak ada penyangganya. Selain itu, jika tanah 18 mengalami pencemaran secara terus menerus maka tanah tersebut tidak dapat digunakan untuk lahan pertanian lagi. Usaha penanggulangan pencemaran tanah 1. Untuk mencegah adanya pencemaran tanah oleh zat zat kimia yaitu perlu adanya a Mengatur varietas tanaman dan juga waktu penanaman. b Melakukan pemilihan jenis tanaman yang tidak mudah diserang hama. c Memakai lawan alami untuk membasmi hama. d Mengetahui akan fungsi dari pembasmi hama sesuai dengan porsi atau aturanya. 2. Untuk mengurus sampah rumah tangga baik organik ataupun anorganik dapat diupayakan dengan cara 3R yaitu a Reduce, yaitu kegiatan mengurangi pemakaian jenis produk yang hasilnya berupa sampah yang cukup banyak dan memilah milah barang yang hasil sampahnya sesedikit mungkin. b Reuse, yaitu kegiatan menggunakan kembali barang yang sudah pernah terpakai untuk pemakaian yang sama atau bahkan mungkin pemakaian kembali sampah dengan fungsi pemakaian yang berbeda. c Recycle, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendaur ulang sampah yang telah dihasilkan oleh pemakaian suatu produk. 19 BAB III PENUTUP Kesimpulan Pencemaran air dan tanah terjadi akibat ulah dari manusia itu sendiri. Macam-macam bahan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air terdiri dari sampah domestik, sampah domestik, sisa deterjen dan lain sebagainya. Pencemaran air dapat dilihan dari beberapa ukuran yaitu ukuran kekeruhan, suhu, ph, derajat keasaman, total solit dan lain sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah merupakan perubahan dari stuktur suatu tanah akibat adanya zat beracun yang masuk ke tanah. Jenis-jenis pencemaran terdiri dari pencemaran organik, anorganik, radio aktif dan mikrobiologis. Akibat dari pencemaran tersebut dapat berdampak pada kesehatan, ekosistem dan pertanian. Maka dari itu perlu adanya penanggulangan dengan cara mengatur varietas tanaman dan waktu penanaman, melakukan jenis tanaman yang tidak mudah di serang hama. Sedangakan untuk sampah rumah tangga organik maupun anorganik dengan cara 3 R Reduce, reuse, recycle. 20 DAFTAR PUSTAKA Evans, Samuel, Marbun, Posma, dan Marpaung, Purba, Klasifikasi Inceptisol Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lingtong Nihuta Kabupaten Hasundutan. dalam Jurnal Online Agroekoteknologi, Vol. 2, 2014. Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah, Jakarta CV Akademika Pressindo, Notoatmodjo dan Suprihanto. 2005. Pencemaran Air dan Air Tanah. Bandung ITB Puspawati, Catur dan Haryono, P. 2018. Penyehatan Tanah, Jakarta Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Subchan, Wachju. 2010. Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Jember Jember University Press. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Tanah, Jakarta CV Akademika PressindoS HardjowigenoHardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah, Jakarta CV Akademika Pressindo, Notoatmodjo dan Suprihanto. 2005. Pencemaran Air dan Air Tanah. Bandung ITBPenyehatan Tanah, Jakarta Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia KesehatanCatur PuspawatiP Dan HaryonoPuspawati, Catur dan Haryono, P. 2018. Penyehatan Tanah, Jakarta Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pengetahuan LingkunganWachju SubchanSubchan, Wachju. 2010. Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Jember Jember University Press.
Akibatdari adanya pencemaran air ini diantaranya adalah sebagai berikut ini: Pencemaran dapat menyebabkan banjir Pencemaran air juga dapat menyebabkan erosi tanah serta media lainnya yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia Terjadinya kelangkaan air karena air sudah mengalami pencemaran dan tidak dapat digunakan lagi nantinya bagaimanakah indikasi suatu perairan terkena pencemaran air – Suatu perairan dikatakan tercemar apabila kualitas airnya menurun sehingga tidak layak pakai, baik untuk mencukupi kebutuhan air bersih manusia, maupun untuk kepentingan lainnya. Namun, bagaimana kita dapat mengetahui apakah suatu perairan telah terkena pencemaran air? Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu perairan telah terkena pencemaran air. Berikut adalah beberapa indikasi yang dapat memberikan petunjuk kepada kita tentang keadaan perairan. Beberapa indikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu perairan telah terkena pencemaran air adalah perubahan warna, bau, dan konsentrasi zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya. Perubahan warna air menjadi lebih berwarna dari biasanya atau terlihat keruh dapat menunjukkan adanya pencemaran air. Bau yang berbeda dari biasanya juga dapat menjadi indikasi bahwa air telah terkena pencemaran. Karena itu, sangat penting untuk memperhatikan bau air di sekitar lingkungan. Selain itu, kenaikan kadar zat-zat kimia yang terkandung di dalam air juga dapat menunjukkan adanya pencemaran. Zat-zat kimia yang bisa menyebabkan pencemaran antara lain fosfat, nitrat, karbon, oksigen, dan bahan organik. Penyebab pencemaran air yang umum adalah limbah industri, limbah domestik, sampah, dan lain-lain. Pencemaran air dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang luas, seperti menurunnya kualitas air, menurunnya produksi ikan, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui indikasi suatu perairan terkena pencemaran air. Dengan mengetahui indikasi tersebut, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah pencemaran air agar kualitas air tetap baik. Daftar Isi1 Penjelasan Lengkap bagaimanakah indikasi suatu perairan terkena pencemaran 1. Perubahan warna air menjadi lebih berwarna dari biasanya atau terlihat keruh dapat menunjukkan adanya pencemaran 2. Bau yang berbeda dari biasanya juga dapat menjadi indikasi bahwa air telah terkena 3. Kenaikan kadar zat-zat kimia yang terkandung di dalam air dapat menunjukkan adanya 4. Penyebab pencemaran air yang umum adalah limbah industri, limbah domestik, sampah, dan 5. Pencemaran air dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang luas, seperti menurunnya kualitas air, menurunnya produksi ikan, dan 6. Penting bagi kita untuk mengetahui indikasi suatu perairan terkena pencemaran air. Indikasi suatu perairan terkena pencemaran air dapat dilihat dari berbagai gejala yang ditimbulkannya. Salah satu gejala yang paling mudah dikenali adalah perubahan warna air. Perubahan warna air menjadi lebih berwarna dari biasanya atau terlihat keruh dapat menunjukkan adanya pencemaran air. Pencemaran air dapat terjadi karena berbagai sebab, seperti polusi dari limbah domestik, limbah industri, limbah pertanian, sisa-sisa industri pertambangan, dan aliran sungai yang terkontaminasi. Semua sumber pencemaran air dapat menyebabkan perubahan warna air. Tetapi perubahan warna air tidak selalu menunjukkan adanya pencemaran air. Perubahan warna air dari warna aslinya dapat juga disebabkan oleh aliran air yang bervariasi, campuran partikel-partikel pasir, konveksi air di dasar laut, dan efek refleksi dari sinar matahari. Jadi, indikasi pencemaran air lebih jelas lagi jika dikonfirmasi oleh banyak gejala lainnya. Selain perubahan warna air, indikasi pencemaran air juga dapat dilihat dari bau tak sedap yang berasal dari perairan tersebut, adanya fitoplankton dan bakteri yang berlebihan, kerusakan ekosistem perairan, dan juga komposisi kimia air yang bervariasi. Untuk mengetahui seberapa parah tingkat pencemaran air di suatu perairan, maka diperlukan pemeriksaan kualitas air yang lebih mendetil. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk memantau kualitas air secara berkala, terutama di tempat-tempat yang berpotensi tinggi terkena pencemaran air. Dengan begitu, tingkat pencemaran air dapat diketahui dan dilakukan tindakan pencegahan maupun penanggulangan sejak dini. 2. Bau yang berbeda dari biasanya juga dapat menjadi indikasi bahwa air telah terkena pencemaran. Bau yang berbeda dari biasanya merupakan salah satu indikasi yang jelas bahwa perairan telah terkena pencemaran. Bau tersebut dapat menjadi tanda bahwa ada bahan kimia atau sisa-sisa limbah yang mengakibatkan perubahan kualitas air. Perubahan bau ini dapat diidentifikasi dengan mudah oleh pengamat yang berpengalaman, namun juga dapat diukur dengan alat kimia yang sesuai. Bau yang berbeda dari biasanya juga dapat menjadi indikasi bahwa air telah terkena pencemaran. Bau yang tidak biasa tersebut dapat berupa bau yang tajam, berbau asam, atau berbau tengik. Bau yang berbeda dari biasanya dapat menjadi tanda bahwa ada bahan kimia yang tidak diinginkan atau bahan sisa limbah yang terdampar di dalam air. Selain bau, warna air juga dapat menjadi indikasi bahwa air telah terkena pencemaran. Perubahan warna air dapat berupa warna yang lebih gelap atau lebih terang dari biasanya. Perubahan warna ini dapat disebabkan oleh bahan kimia atau sisa limbah yang terdampar di dalam air. Namun, perlu diingat bahwa perubahan warna air juga dapat disebabkan oleh faktor alami seperti kondisi cuaca atau aktivitas biologi. Selain itu, ada beberapa parameter fisik dan kimia lain yang dapat menjadi indikasi pencemaran perairan. Parameter-parameter ini meliputi pH, keseragaman air, kandungan bahan organik, kandungan nutrien, kandungan logam berat, dan konsentrasi partikel. Parameter-parameter ini dapat diukur menggunakan alat kimia yang sesuai untuk memberikan informasi yang akurat tentang kualitas dan kondisi air. Kesimpulannya, bau yang berbeda dari biasanya merupakan salah satu indikasi yang jelas bahwa perairan telah terkena pencemaran. Perubahan bau ini dapat diidentifikasi dengan mudah oleh pengamat yang berpengalaman, namun juga dapat diukur dengan alat kimia yang sesuai. Selain bau, warna air juga dapat menjadi indikasi bahwa air telah terkena pencemaran. Beberapa parameter fisik dan kimia lainnya juga dapat diukur untuk mengetahui kualitas dan kondisi air. 3. Kenaikan kadar zat-zat kimia yang terkandung di dalam air dapat menunjukkan adanya pencemaran. Kenaikan kadar zat-zat kimia yang terkandung di dalam air merupakan salah satu indikasi terjadinya pencemaran air. Zat kimia yang dapat terlibat dalam pencemaran air antara lain adalah polutan organik, polutan anorganik, dan zat radioaktif. Polutan organik dapat berasal dari limbah domestik dan limbah industri, sedangkan polutan anorganik berasal dari aliran air yang mengandung unsur logam berat, pestisida, dan pestisida. Selain itu, zat radioaktif dapat berasal dari reaktor nuklir. Kenaikan kadar zat kimia di dalam air dapat mengindikasikan adanya pencemaran jika kandungan zat kimia melebihi ambang batas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kadar zat kimia yang dapat mengindikasikan pencemaran air antara lain adalah nitrogen amonium, nitrat, dan fosfat. Kadar zat kimia ini dapat diukur dengan menggunakan alat ukur kualitas air atau dengan mengambil sampel air dan melakukan analisis di laboratorium. Kenaikan kadar zat kimia yang terkandung di dalam air juga dapat mengindikasikan bahwa air telah terpapar oleh bahan kimia beracun. Hal ini dapat terjadi akibat masuknya limbah industri, limbah domestik, atau limbah radioaktif ke dalam air. Kadar zat kimia yang melebihi ambang batas di dalam air dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh sebab itu, pemerintah harus menerapkan peraturan yang ketat untuk menjamin kualitas air dan mengawasi kenaikan kadar zat kimia di dalam air. 4. Penyebab pencemaran air yang umum adalah limbah industri, limbah domestik, sampah, dan lain-lain. Pencemaran air adalah pengenalan bahan yang beracun, berbahaya, atau berbahaya ke dalam air yang mengakibatkan air tidak layak untuk digunakan atau tidak layak untuk hidup. Pencemaran air dapat menyebabkan masalah kesehatan, menurunkan kualitas air, dan mengurangi kualitas kehidupan di sekitar air tersebut. Penyebab pencemaran air yang umum adalah limbah industri, limbah domestik, sampah, dan lain-lain. Limbah industri adalah zat yang dihasilkan oleh industri dan berpotensi menyebabkan pencemaran air. Limbah ini dapat berupa zat kimia, limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Limbah domestik adalah limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga, seperti limbah dapur, sampah, dan sisa air. Limbah ini dapat berupa zat kimia, limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Sampah adalah bahan yang tidak diinginkan dari rumah tangga, kantor, atau industri. Biasanya sampah ini berupa botol plastik, kertas, dan barang lain yang dapat diserap oleh air. Indikasi suatu perairan terkena pencemaran air biasanya berupa perubahan warna air, berubahnya bau air, dan pertumbuhan alga. Selain itu, jika kandungan kimia tertentu seperti logam berat, klorin, dan pestisida melebihi ambang batas yang telah ditetapkan, maka ini juga bisa menjadi indikasi bahwa perairan tersebut tercemar. Pencemaran air juga dapat menyebabkan peningkatan jumlah bakteri di air dan menurunkan nilai oksigen. Indikasi lain yang dapat dilihat adalah ikan yang mati di lokasi tersebut, polusi visual, dan juga adanya spesies tanaman dan hewan yang tidak terdapat di lokasi tersebut. Indikasi suatu perairan terkena pencemaran air dapat diketahui dengan melihat ciri-ciri kimia, fisika, dan biologi dari perairan tersebut. Ciri-ciri kimia meliputi kadar oksigen disolusi, kadar nitrat, kadar fosfat, kadar pH, dan kadar logam berat. Ciri-ciri fisika meliputi warna air, turbiditas, suhu, dan konduktivitas. Ciri-ciri biologi meliputi jumlah mikroorganisme, jumlah dan jenis ikan, dan jumlah karbon organik. Pencemaran air dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang luas. Kadar oksigen disolusi yang rendah akan menyebabkan kematian ikan dan mikroorganisme. Kadar nitrat tinggi akan menyebabkan pertumbuhan alga yang mencemari air. Kadar fosfat tinggi akan menyebabkan perubahan warna dan rasa air. Kadar logam berat yang tinggi akan menyebabkan keracunan ikan dan manusia. Turbiditas air yang tinggi akan menyebabkan kerusakan pada terumbu karang. Suhu air yang tinggi akan menyebabkan kematian ikan. Konduktivitas air yang tinggi akan menyebabkan kerusakan habitat ikan. Jumlah mikroorganisme yang rendah akan menyebabkan pelarutan nutrisi yang rendah. Jumlah ikan yang rendah akan menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan. Jumlah karbon organik yang rendah akan menyebabkan berkurangnya jumlah makanan bagi organisme lain. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya produksi ikan, mengurangi populasi ikan, menurunnya kualitas air, dan pencemaran lingkungan. Kerusakan lingkungan yang luas ini akan berdampak pada kehidupan manusia dan organisme lain. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi tingkat pencemaran air dan menjaga kualitas air, agar lingkungan tetap terjaga. 6. Penting bagi kita untuk mengetahui indikasi suatu perairan terkena pencemaran air. Indikasi suatu perairan terkena pencemaran air adalah tanda-tanda bahwa kualitas airnya mengalami penurunan. Berdasarkan peraturan atau standar yang ditetapkan, kita dapat menentukan tingkat pencemaran air yang dapat diterima. Pencemaran air dapat mengakibatkan berbagai masalah, seperti kerusakan ekosistem, pencemaran lingkungan, kerusakan jaringan air bersih, dan penurunan kualitas air minum. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui indikasi suatu perairan terkena pencemaran air. Ada beberapa indikasi yang dapat dilihat untuk mengetahui jika perairan terkena pencemaran air. Pertama, warna air yang berbeda dari biasanya, seperti kehijau-hijauan, kemerahan, atau kecokelatan, dapat menjadi indikasi bahwa ada bahan pencemar yang tercampur dengan air. Kedua, bau yang berbeda dari biasanya juga dapat menunjukkan adanya bahan pencemar di dalam air. Indikasi lainnya adalah peningkatan jumlah zat sisa, seperti sisa pupuk, limbah industri, dan bahan beracun lainnya. Indikasi lainnya adalah peningkatan jumlah organisme patogen, seperti bakteri, jamur, dan virus yang merupakan hasil dari pencemaran air. Peningkatan jumlah makhluk hidup lain, seperti ikan, udang, dan rumput laut, juga dapat menunjukkan adanya pencemaran air. Terakhir, peningkatan jumlah koloid dan partikel padat juga dapat menjadi indikasi bahwa ada bahan pencemar dalam air. Dari semua indikasi di atas, penting bagi kita untuk mengetahui indikasi suatu perairan terkena pencemaran air. Hal ini penting karena pencemaran air dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak dapat disembuhkan. Dengan mengidentifikasi indikasi pencemaran air, kita dapat mengambil tindakan untuk mengurangi tingkat pencemaran air dan mencegah kerusakan yang lebih parah di masa depan.

Perifitonsebagai Bioindikator Pencemaran Perairan Komunitas perifiton memiliki peran dalam ekosistem air tawar dan merupakan reaktor biogeokimia bertenaga surya, habitat biogenik, gambaran elemen hidrolik, maupun sistem peringatan dini untuk perubahan lingkungan, serta keberadaan keanekaragaman hayati (Stevenson 1996; Wehr & Sheath 2003; Azim

- Pencemaran laut adalah peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif asing ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya. Selain itu, definisi pencemaran laut mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya. Pencemaran laut tidak dapat dipandang hanya sebagai permasalahan yang terjadi di laut, karena lautan dan daratan merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak dapat dipisahkan dan terpengaruh satu dengan yang lainnya. Kegiatan manusia yang sebagian besar dilakukan di daratan, disadari atau tidak, secara langsung maupun tidak langsung, berdampak terhadap ekosistem di lautan. Penyebab Pencemaran Air Laut Mengutip modul Geografi Kelas X 2020, berikut ini adalah penyebab dari pencemaran laut a. Pencemaran oleh minyakKecelakaan kapal tanker pengangkut minyak mentah dalam jumlah besar yang mengakibatkan tercecernya minyak di lautan sering terjadi. setiap tahun. Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah. b. Pencemaran oleh logam beratLogam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm , sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan. Logam berat, seperti merkuri Hg, timbal Pb, arsenik As, kadmium Cd, kromium Cr, seng Zn, dan nikel Ni, merupakan bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan. c. Pencemaran oleh sampahSekitar 80 persen dari sampah di laut adalah plastik. Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. d. Pencemaran oleh pestisidaPencemaran yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Pestisida sengaja disebarkan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organisme-organisme lain yang tidak diinginkan. Beberapa pestisida yang dipakai berasal dari suatu grup bahan kimia yang disebut Pencemaran akibat proses eutrofikasiPeristiwa eutrofikasi adalah kejadian peningkatan nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk. Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya mengganggu kestabilan populasi organisme lain. f. Pencemaran akibat polusi kebisinganKehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara. Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di wilayah yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air Laut Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran laut Tidak membuang sampah ke laut. Penggunaan pestisida secukupnya. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung rokok di sekitar laut. Kurangi penggunaan plastik. Tidak meninggalkan tali pancing, jala, atau sisa sampah dari kegiatan memancing di laut. Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah IPAL. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangan tertutup. Daur ulang sampah organik Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah. Sementara itu, dari segi perlindungan hukum dalam rangka penanggulangan sampah, pemerintah telah menerbitkan PP 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Di mana pada pasal 13 dinyatakan bahwa produsen wajib melakukan pendauran ulang sampah. Pasal 14 Produsen wajib melakukan pemanfaatan kembali sampah. Sampai saat ini telah banyak upaya yang telah dilakukan dengan berusaha melakukan pengolahan sampah, konversi ke bentuk lain atau mengolah sampah menjadi biji sampah, akan tetapi belum bisa diselesaikan dengan maksimal. Baca juga 7 Penyakit yang Sering Diderita Manusia Akibat Pencemaran Udara Apa Itu Polutan Zat Penyebab Polusi Pencemaran Air, Tanah, Udara Apa Penyebab Pencemaran dan Dampak Konservasi Laut? - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Addi M Idhom d5dw3.
  • 2sluflqrxv.pages.dev/391
  • 2sluflqrxv.pages.dev/490
  • 2sluflqrxv.pages.dev/196
  • 2sluflqrxv.pages.dev/458
  • 2sluflqrxv.pages.dev/576
  • 2sluflqrxv.pages.dev/598
  • 2sluflqrxv.pages.dev/264
  • 2sluflqrxv.pages.dev/431
  • bagaimanakah indikasi suatu perairan terkena pencemaran air